Anda
sekalian pasti sering denger kalau Nabi suka banget sama kucing, tapi
emang Nabi sangat sayang semua binatang dan mereka semua diperlakukan
baik oleh Nabi.
Banyak
kisah-kisah tentang kucing (karena kucing memang binatang yang banyak
berkeliaran disekitar manusia). Bahkan Nabi juga memiliki kucing
peliharaan. Setiap Nabi menerima tamu di rumah, Nabi SELALU ngegendong
mueeza (nama kucingnya) dan diletakkan dipahanya. Nabi bahkan berpesan
untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga
sendiri.
Salah
satu sifat Mueeza yang paling Nabi suka: ‘Mueeza selalu mengeong ketika
mendengar azan, seolah-olah ngeongnya kaya ngikutin lantunan suara
adzan‘
Terus,
pernah juga saat Nabi mau mengambil jubahnya, eh.. ada Muezza lagi
tidur diatasnya.. Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza
dari jubahnya, tujuannya supaya gak ngebangunin Muezza.
Pas
Nabi pulang ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya.
Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut
ke badan kucing itu. Nabi menekankan di beberapa hadisnya bahwa kucing
itu tidaklah najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air
bekas minum kucing karena dianggap suci.
Lantas
kenapa Rasulullah Saw yang Ummiy, berani mengatakan bahwa kucing suci,
tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing
tidak terdapat najis?
@ Fakta-fakta ilmiah keistimewaan pada KUCING:
Fakta
pertama: Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak
telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan
otot manusia.
Permukaan
lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing,
benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini
sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada
setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.
Sedangkan
lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih,
permukaannya yang kasar dapat membuang bulu-bulu mati dan membersihkan
bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta
kedua: Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai
perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak
kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada
bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.Di
samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus.
Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan
lidahnya.
@ Hasil yang didapatkan adalah:
Hasil
yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun
dilakukan berulang-ulang. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan
hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari
dinding mulut.
Cairan
yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif
berkuman.Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian,
kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang
berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti,
enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50
ribu pertumbuhan. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.Berbagai
sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium
menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya
bersih dan membersihkan.
Fakta
ketiga: Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di
lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih
secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.Bahkan di zaman dahulu
kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat
kesehatan, selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat
stress
@ Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman:
Menurut
Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah,
jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu
ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr.
Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada
anjing, selanjutnya manusia 1/4 anjing, sedangkan kucing 1/2 manusia.
Dokter
hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa
kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing
tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk
pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan,
dll). Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia
tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya agar
bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak
adanya kuman pada tubuh kucing. Sisa makanan kucing hukumnya suci.
Hadis
Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua
Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.”
Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?”
Ia menjawab, “Ya.”
Lalu,
Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Kucing itu tidak
najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”.
(HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.
Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana.
Namun,
seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti
sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi
ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing
termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak
ada najis.”
Diriwayatkan
dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa
budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di
rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat
untuk menaruhnya.Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa
ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur
tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu
membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah
Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah
pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR
AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).
Hadis
ini diriwayatkari Malik, Ahmad, dan Imam hadis yang lain. Oleh karena
itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa
makanannya suci. Lihat begitu luar biasanya kucing itu, bahkan sampe
jadi hewan peliharaan kesayangan Nabi.
Namun
sayangnya banyak sekali dari kita yang berpandangan negatif seputar
binatang ini, ada yang mengatakan kucing dapat menyebabkan asma karena
bulu-bulunya, ada juga yang bilang kucing terinfeksi toxoplasma.
Padahal
kalau teliti lebih lanjut, toxoplasma itu adalah sejenis bakteri yang
dapat hidup dibinatang apa saja. Catatan dalam penelitian ilmiah para
peneliti, Anjing dan Babi adalah rekor terbanyak hewan yang mengandung
penyakit ini. Tapi kenapa, justru kucinglah yang dijadikan kambing
hitamnya?
@ Toxoplasma berasal dari infeksi parasit Toxoplasma Gondii. Adapun penularannya pada manusia melalui empat cara yaitu:
Secara
tidak sengaja memakan makanan yang tercemari parasit ini. Misalnya kita
makan sayuran yang tidak dicuci bersih dan ternyata parasit toxo telah
mencemarinya. Memakan daging sapi, kambing, babi, ayam, babi atau anjing
yang mengandung parasit toxo yang tidak dimasak dengan sempurna
(matang).Infeksi melalui placenta bayi dalam kandungan.
Seorang
ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma bisa menularkan parasit ini pada
janin yang dikandungnya, penularan ini disebut penularan secara
congenital.
Melalui
transfusi darah, transplantasi organ dari seorang donor yang kebetulan
menderita toxoplasmosis.Toxoplasma bisa menyerang perempuan maupun
laki-laki. Sesungguhnya tak hanya kucing yang bisa terinfeksi parasit
Toxoplasma, karena semua hewan berdarah panas (unggas dan mamalia)
sebenarnya juga bisa terinfeksi sebagai induk semang perantaranya
(Intermediate host).
Parasit
dari intermediate host dapat menular hanya jika kita MENGKONSUMSINYA.
Bedanya dengan kucing, Toxoplasma menyelesaikan keseluruhan siklus
hidupnya di usus halus kucing, dan akan dikeluarkan bersamaan dengan
feces atau kotorannya.
Mungkin
karena alasan inilah maka kucing menjadi tersangka utama toxoplasma
bagi sebagian kita. Sementara sapi, kambing, ayam, anjing dan hewan
lainnya tidak, meski sama-sama punya “bibit” Toxoplasma di tubuhnya.
@ Tips untuk Menghindari Toxoplasma:
Sediakan
pasir atau tempat kotoran untuk kucing dan sebaiknya dibersihkan setiap
hari. Nah kita juga harus rajin bersih-bersih, lagian kucing kalau mau
pup dipasir SELALU dikubur, karena kucing itu sendiri adalah hewan yang
pemalu. Malah sebenarnya kalau gak ada pasir atau tanah, kucing akan
menahan pup sekuat tenaga, kalau bener-bener udah gak tahan, terpaksanya
pup di pojokan. Makanya sediakanlah lahan pasir buat kucing.
Cegahlah kucing agar tidak berburu tikus, burung, lalat dan kecoa (kasih makan makanan yang bersih, matang dan layak).
Jangan
memberi makan hewan peliharaan dengan daging, jeroan, tulang dan susu
mentah, sebelum di masaklah terlebih dahulu. Setelah mencuci daging
mentah sebaiknya cuci tangan dengan sabun agar tak ada parasit yang
tertinggal di tangan.
Cucilah tangan dengan sabun setiap kali hendak makan.
Hindari memakan daging mentah atau setengah matang. Makanlah daging yang benar-benar telah dimasak sampai matang.
Cuci bersih sayur-mayur dan buah-buahan yang hendak dikonsumsi mentah sebelum dimakan (dilalap).
Untuk
ibu-ibu hamil, sebaiknya tidak membersihkan tempat kotoran kucing
ataupun mencuci daging ataupun jeroan selama masa kehamilan. Mintalah
bantuan orang lain untuk mengerjakannya. Untuk ibu-ibu yang berencana
untuk hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui ada
tidaknya infeksi Toxoplasma.
Jika
anda memelihara kucing, latihlah dari kecil kucing tersebut dengan
membiasakan buang kotoran pada tempatnya.Sedangkan khusus untuk ASMA,
orang biasa mengait-ngaitkannya akibat dengan bulu-bulu kucing. Padahal
belum tentu demikian.
Asma
adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Penyakit ini salah
satunya dikarenakan kelainan di paru atau di jantung yang bersifat
keturunan (biasanya sejak kecil gejalanya sudah mulai tampak).Khusus
asma yang disebabkan kelainan di paru-paru saja, ada yang bersifat
intrinsik (dalam tubuh sendiri), dan ekstrinsik baik psikosomatitik
(dipacu beban psikis tertentu) maupun non-psikosomatitik – biasanya
mirip penderita alergi (tak tahan atau salah tanggapan sistem imun).
Dari analisa kemungkinan jenis dan penyebab sesak, tentulah yang
bersifat ekstrinsik yang dapat sembuh dengan menghindari atau
menetralisir pencetus timbulnya serangan asma.
Jadi
orang yang kambuh asmanya itu bukan hanya karena bulu kucing, tetapi
bisa juga karena debu, sesak dalam keramaian, stress, asap, serbuk
bunga, udara dingin, olahraga, dll. Sebenarnya bulu kucing hanyalah
menjadi PEMICU, sama seperti faktor-faktor yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar